REFLEKSI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
M emahami cara pandang Ki Hajar Dewantara menurut saya mesti berangkat dari penghayatan beliau akan esensi manusia yang terdiri kesatuan jiwa dan raga yang saling mempengaruhi satu sama lain. Jiwa manusia yang terungkap dalam sifat dan rasa ini bersifat biologis yang merupakan bawaan dan tidak bisa diubah atau dilatih. Setiap manusia memiliki kecenderungan-kecenderungan yang tertulis samar-samar dan semakin menebal seiiring dengan interaksinya dengan dunia. Pendidikan disini berfungsi menuntun untuk menebalkan sifat yang samar menjadi jelas, menghasilkan pribadi yang berbudi pekerti luhur yang sungguh hidup cipta (kognitif) dan rasanya (afektif) sehingga menghasilkan karsa. Ini bertolak belakang dengan pandangan saya sebelumnya bahwa guru ditugaskan untuk membentuk peserta didik hanya pada aspek intelektual, fokusnya ialah bagaimana anak memahami sebanyak mungkin materi yang diajarkan dan mendapat nilai yang baik. Padahal pendidikan karakter tidak kalah pentingnya untuk membentuk rasa